Pulau Sapeken merupakan salah satu pulau paling timur selain Pulau Sepanjang di Provinsi Kepulauan Madura. Kepulaun Madura sendiri merupakan salah satu pulau yang berada di wilayah timur bagian atas provinsi Jawa Timur.
Kesempatan untuk mengunjungi Pulau Sapeken merupakan salah satu bagian dari kegiatan survei dan identifikasi pulau-pulau kecil KP3k. yap ini adalah salah satu perjalanan saya yang paling mendekati Bali, salah satu pulau yang belum pernah saya kunjungi dan merupakan salah satu impian saya untuk berkelana di Bali, tapi cerita saya ini bukan menceritakan tentang keindahan Pulau Dewata, malainkan tentang Pulau Sapeken, Pulau yang berada di ujung timur Kepulauan Madura.
Perjalanan saya untuk menuju Pulau Sapeken memang cukup melelahkan. Akses menuju pulau ini bisa dikatakan cukup sulit dan cukup melelahkan tentunya.
Perjalanan Jakarta-Surabaya dapat ditempuh dengan menggnakan pesawat atauberkendara menggunakan mobil atau bis. Dari Surabaya dapat ditempuh dengan menggunakan mobil menuju kota Sumenep. Perjalanan Surabaya hingga Sumenep dapat ditempuh dalam waktu 4-5 jam.
Dari Sumenep dilanjutkan perjalanan menuju Pulau Kangean. Perjalanan menuju Pulau Kangean dapat menggunakan kapal laut ferry dengan waktu tempuh 18 jam atau kapal express air dengan waktu tempuh 4 jam. Harga tiket kapal express ar sendiri Rp. 125.000/orang untuk kelas bisnis, sedangkan untuk kelas eksekutif Rp.175.ooo/orang.
Untuk sampai menuju Pulau Sapeken dari Kangean dilanjutkan dengan menggunakan perahu motor biasa dengan jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam.
Pembicaraan saya dengan Pak Saat yang merupakan warga asli Pulau Sapeken. Penduduk di Pulau Sapeken umumnya berbahasa Sulawesi (bahasanya: bahasa Bajau, bahasa Mandar dan sebagian kecil berbahasa Bugis) bukan berbahasa Madurakarena dalam sejarahnya orang Sulawesilah yang menemukan Kepulauan ini lalu akhir tahun 90-an mulai banyak berdatangan etnis lain seperti Jawa, Madura dan Cina. Begitu juga dengan kultur budaya sangat berbeda dengan budaya Madura, rata-rata Suku yang ada di Kepulauan Sapeken (Kecamatan Sapeken) adalah Suku Bajau, Mandar dan Bugis.
Kesehatan dan pendidikan merupakan masalah serius di masyarakat kepulauan. Alat transportasi tenaga medis dan tenaga pendidik sangatlah minim dan hanya mengandalkan perahu saja. Guru-guru dari kabupaten biasanya hanya datang sebentar untuk menengok kondisi sekolah, namun tidak pernah betah berlama-lama tinggal di sana.
Transportasi tampaknya menjadi kendala utama bagi pengembangan potensi wisata di pulau yang penduduknya menggunakan bahasa suku Bajo tersebut, termasuk bagi 29 pulau lainnya yang berada di Kecamatan Sapeken. Perjalanan laut Sapekan-Makassar bila melalui perahu mesin mencapai 24 jam, Sapaken-Bali 10 jam, Sapeken-Banyuwangi memakan waktu 12 jam. Sementara ke Sumenep warga Sapeken harus ke Pulau Kangean sekitar 5 jam. Ditambah dari Kangean ke Kalianget naik kapal ferry Kartika sekitar 8 jam.